keuangan milenial – Rukamen Blog https://www.rukamen.com/blog Apartemen Things in Indonesia Wed, 19 Oct 2022 14:29:50 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.7.3 http://www.rukamen.com/blog/wp-content/plugins/squirrly-seo/themes/default/css/sq_feed.css Ini Empat Penyebab Generasi Milenial Sulit Memiliki Rumah https://www.rukamen.com/blog/ini-empat-penyebab-generasi-milenial-sulit-memiliki-rumah/ https://www.rukamen.com/blog/ini-empat-penyebab-generasi-milenial-sulit-memiliki-rumah/#respond Thu, 04 Jan 2018 08:40:09 +0000 https://www.rukamen.com/blog/?p=8207 Ini Empat Penyebab Generasi Milenial Sulit Memiliki Rumah

Bukan hanya karena gaya hidup yang semakin konsumtif, generasi milenial diprediksi akan semakin sulit memiliki rumah di masa depan karena harga rumah semakin tinggi setiap tahunnya. Hal ini merupakan tantangan tersendiri yang harus diperhatikan secara serius oleh pemerintah karena backlog atau kekurangan pasokan perumahan di Indonesia yang mencapai 400 ribu unit setiap tahunnya.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara, Maryono, mengatakan bahwa saat ini ada 35% generasi milenial yang perlu dijangkau. Angka ini bisa naik hampir dua kali lipat di tahun 2020, karena itulah pemerintah harus menyiapkan keperluan mereka.

Baca juga:  Kesalahan Generasi Milenial Dalam Mengelola Keuangan

Ada setidaknya empat tantangan sektor properti di tahun 2018 dalam menjawab kebutuhan hunian bagi generasi milenial. Keempat tantangan tersebut adalah:

  1. Tidak tercukupinya pasokan rumah untuk memenuhi target pemangkasan backlog atau kekurangan pasokan rumah.
    Angka backlog rumah itu mencapai 13,3 juta ditambah kekurangan suplai 400.000 unit setiap tahunnya. Program sejuta rumah disiapkan untuk menjawab tantangan tersebut.
  2. Tidak tersedianya lahan yang cukup untuk membangun properti.
    Ditambah lagi karena harga lahan yang setiap tahunnya semakin tinggi.
  3. Regulasi pertanahan yang belum terstandarisasi utuk setiap daerah
  4. Sedikitnya masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR yang masih kategori bankable, sehingga sulit mengakses pembiayaan KPR.

Menurut Maryono, kebutuhan generasi milenial saat ini adalah kecepatan dan kemudahan mencari informasi dan mengeksekusi keputusan finansialnya; baik untuk menabung maupun berinvestasi. Karena itu, diperlukan bantuan dan dukungan dari bank-bank dan institusi finansial lainnya dalam menjawab keperluan mereka.

Baca juga: Pengeluaran Yang Harus Dipangkas Jika Kaum Milenial Ingin Memiliki Apartemen

Sumber: Detik Finance

]]>
https://www.rukamen.com/blog/ini-empat-penyebab-generasi-milenial-sulit-memiliki-rumah/feed/ 0
Kesalahan Generasi Milenial Dalam Mengelola Keuangan https://www.rukamen.com/blog/kesalahan-generasi-milenial-dalam-mengelola-keuangan/ https://www.rukamen.com/blog/kesalahan-generasi-milenial-dalam-mengelola-keuangan/#respond Mon, 18 Dec 2017 06:58:35 +0000 https://www.rukamen.com/blog/?p=8101 Kesalahan Generasi Milenial Dalam Mengelola Keuangan

Sekarang ini menabung merupakan suatu hal yang sulit dilakukan oleh generasi milenial. Karena baru mulai bekerja dan meniti karir, ditambah dengan kebutuhan untuk memenuhi gaya hidup. Tapi, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan generasi milenial dalam mengelola keuangan. Padahal, jika tidak melakukan kesalahan ini, bukan tidak mungkin seorang anak mudah bisa memiliki rumah, apartemen, bahkan mobil idamannya.

Berikut ini adalah kesalahan yang sering dilakukan generasi milenial dalam mengelola keuangan:

  1. Pengeluaran berlebihan untuk sewa tempat tinggal
    Karena efisiensi dan kenyamanan, banyak milenial memutuskan untuk menyewa hunian yang dekat dengan area kantornya. Padahal, mengeluarkan lebih dari 30% pendapatan untuk menyewa tempat tinggal adalah suatu kesalahan yang bisa dihindari. Biaya untuk sewa tempat tinggal, belanja kebutuhan sehari-hari, bayar listrik, air, transportasi harus masuk dalam 50 persen dari pendapatan. Jika memang harus mengeluarkan, misalnya 40% dari pendapatan, untuk sewa hunian, maka cari pengeluaran lain yang bisa dikurangi sebanyak 10%, misalnya keanggotaan pusat kebugaran atau tv kabel.
  2. Tidak memiliki dana darurat
    Dana darurat adalah dana yang disiapkan sebagai cadangan jika ada keperluan mendadak, seperti ketika sakit, membantu orang tua, teman, terkena PHK tiba-tiba, dll. Idealnya, dana darurat adalah sebesar 3-6 bulan biaya hidup yang dibutuhkan (rata-rata uang yang dibutuhkan untuk makan, transportasi, belanja kebutuhan pokok, biaya sewa tempat tinggal, bayar utang atau tagihan rutin). Idealnya, cicil dana darurat tiap bulan melalui 20% dari pendapatan agar suatu hari dana darurat bisa terkumpul secara cukup.
  3. Utang kartu kredit
    Utang kartu kredit adalah salah satu utang dengan bunga paling tinggi. Jika kita sering melewati batas maksimal kartu atau telat dalam membayar kartu kredit, hal ini akan menjadi catatan kurang baik di masa depan jika ingin mengajukan kartu kredit lain. Ini juga berdampak pada pengajuan KPR atau permohonan pinjam modal wirausaha.
  4. Mengeluarkan uang untuk gaya hidup dengan pasangan
    Gaya hidup bukan hanya dihabiskan untuk sendiri. Jika Anda berada dalam suatu hubungan cinta yang menguras uang, maka Anda harus waspada.
  5. Tidak menabung untuk pensiun
    Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan oleh anak muda adalah tidak mulai menyisihkan uang pensiun sejak dini. Jika bisa, mulai sisihkan uang dari umur 25 tahun agar ketika umur 60 tahun Anda sudah memiliki dua kali lipat uang pensiun lebih banyak daripada mereka yang baru mulai menyisihkan di usia 35 tahun.

Baca juga: Pengeluaran Yang Harus Dipangkas Jika Kaum Milenial Ingin Memiliki Apartemen

Sumber: Liputan6

]]>
https://www.rukamen.com/blog/kesalahan-generasi-milenial-dalam-mengelola-keuangan/feed/ 0