macet jakarta – Rukamen Blog https://www.rukamen.com/blog Apartemen Things in Indonesia Wed, 19 Oct 2022 14:29:50 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.7.3 http://www.rukamen.com/blog/wp-content/plugins/squirrly-seo/themes/default/css/sq_feed.css Kebijakan Ganjil-Genap Juga Akan Berlaku di Tol Karawaci https://www.rukamen.com/blog/kebijakan-ganjil-genap-juga-akan-berlaku-di-tol-karawaci/ https://www.rukamen.com/blog/kebijakan-ganjil-genap-juga-akan-berlaku-di-tol-karawaci/#respond Mon, 30 Apr 2018 08:45:49 +0000 https://www.rukamen.com/blog/?p=9256 Kebijakan Ganjil-Genap Juga Akan Berlaku di Tol Karawaci

Setelah diberlakukan kebijakan ganjil-genap di Tol Jakarta-Tangerang, maka kebijakan tersebut juga akan diberlakukan di Tol Karawaci 2 menuju Jakarta. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Bambang Prihartono, mengatakan bahwa kebijakan tersebut diterapkan untuk mengurangi kemacetan di tol.

Uji coba di Tol Jakarta-Tangerang hasilnya positif dan ada perbaikan, tapi penerapan tersebut diakui pihak BPTJ belum cukup untuk mengejar target kecepatan di jalan tol untuk menyambut Asian Games 2018.

Kepala BPTJ Kementerian Perhubungan, Bambang Prihartono, mengatakan dengan penerapan ganjil genap di pintu Tol Tangerang 2 dan Kunciran 2 sejumlah kendaraan memang berkurang. Namun, di dalam jalan tol ternyata kecepatannya belum seperti yang diharapkan. Karena itulah akan diberlakukan peningkatan sehingga percepatan lebih maksimal

Baca juga: Evaluasi Kebijakan Ganjil-Genap di Tol Jagorawi dan Tol Tangerang

Uji coba di Tol Jakarta-Tangerang akan diperpanjang hingga seminggu ke depan karena perpanjangan ke tol Karawaci ini. Uji coba akan dimulai pada Senin tanggal 7 Mei 2018 agar Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) yang mengatur ganjil-genap di pintu tol Tangerang 2 dan Kunciran 2 dikeluarkan bersamaan.

Uji coba tersebut paling lama akan dilakukan selama 2 minggu, setelah 2 minggu kebijakan tersebut akan benar-benar diterapkan bersamaan dengan ganjil-genap di tol Kunciran 2 dan Tangerang 2.

Untuk informasi jalur alternatif dan ketersediaan bus, baca juga Kebijakan Ganjil-Genap di Tol Jakarta -Tangerang dan Jagorawi

Sumber: Detik, VIVA, Merdeka

]]>
https://www.rukamen.com/blog/kebijakan-ganjil-genap-juga-akan-berlaku-di-tol-karawaci/feed/ 0
Inilah 10 Kota Paling Macet di Indonesia https://www.rukamen.com/blog/inilah-10-kota-paling-macet-di-indonesia/ https://www.rukamen.com/blog/inilah-10-kota-paling-macet-di-indonesia/#respond Mon, 26 Feb 2018 10:03:46 +0000 https://www.rukamen.com/blog/?p=8708 Inilah 10 Kota Paling Macet di Indonesia

Lembaga riset Inrix mengeluarkan hasil riset tingkat kemacetan kota-kota di Indonesia. Peningkatan kemacetan terjadi di kota-kota besar yang kebanyakan merupakan ibu kota dari masing-masing provinsi yang mewakilinya.

Inrix mengumpulkan data dari 1.360 kota di negara yang mencakup lebih dari 250.000 kilometer persegi jalan dan berfokus pada kemacetan di sepanjang hari dan minggu. Traffic Scorecard 2017 menggunakan metodologi sama dengan 2016 dengan cara menyediakan wawasan tentang skala dan dampak kemacetan pada waktu yang berbeda.

Misalnya, kemacetan jam sibuk mempengaruhi komuter, sementara kemacetan selama seharian penuh cenderung lebih banyak mempengaruhi bisnis. Berikut ini adalah 10 kota termacet  di Indonesia, mulai dari yang paling macet.

  1. Jakarta

    Ibu Kota Republik Indonesia merupakan kota termacet di Indonesia dan memiliki jaringan jalan paling padat. Bahkan, Jakarta berada di daftar 25 kota-kota termacet di dunia dimana posisinya ada di posisi 12 (tahun 2016 berada di posisi 22). Lama waktu yang dihabiskan pengendara ketika macet mencapai 63 jam dalam setahun, hanya berbeda 1 jam lebih singkat dibandingkan Bangkok. Bangkok sendiri mengalami penurunan di tahun 2017 dibandingkan di tahun 2016. Berdasarkan presentase, rata-rata waktu yang dihabiskan pengendara saat macet adalah 20 persen.

  2. Bandung

    Sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat, Bandung berada di posisi ke-dua kota paling macet di Indonesia setelah Jakarta. Lama waktu kemacetan di Bandung mengalami peningkatan dibanding tahun 2016, yaitu mencapai 46 jam dalam setahun.

  3. Malang

    Kota kedua terbesar di Jawa Timur ini mengalahkan Surabaya yang menjadi Ibu Kota di Jawa Timur. Pengendara menghabiskan waktu 45 jam dalam setahun di tengah macet dengan presentase keseluruhan 23 persen. Di jam sibuk, kemacetan naik menjadi 27 persen dibanding di luar jam sibuk yaitu 24 persen.

  4. Yogyakarta

    Kota Pelajar menduduki posisi ke empat sebagai kota paling macet di Indonesia. Tingkat kemacetan di Yogyakarta sama dengan Malang, dimana pengendara harus menghabiskan 45 jam di jalan dalam setahun. Secara presentase, waktu macet di Yogyakarta mencapai 24 persen. Di jam sibuk dan di luar jam sibuk, perbandingannya 27 persen dan 26 persen.

  5. Padang

    Sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat, Padang ada di peringkat ke-5 kota paling macet di Indonesia. Pengendara menghabiskan waktu 45 jam dalam setahun di jalanan dengan rata-rata presentase kemacetan 24 persen. Di jam sibuk, tingkat macet meningkat hingga 29 persen, melebihi Jakarta yang ‘hanya’ 24 persen. Di luar jam sibuk, tingkat kemacetan rata-rata 26 persen.

  6. Medan

    Dengan adanya pabrik-pabrik di Medan, kemacetan di Ibu Kota Sumatera Utara ini tidak bisa dihindari. Lama waktu kemacetan di Medan dalam setahun mencapai 42 jam dengan presentasi 20 persen. Presentase waktu pengendara terjebak di dalam kemacetan mencapai 25 persen di jam sibuk dan 23 persen di luar jam sibuk.

  7. Pontianak

    Sebagai Ibu Kota Kalimantan Barat, Pontianak menjadi satu-satunya kota di Pulau Kalimantan yang masuk ke 10 besar kota paling macet di Indonesia. Pengendara menghabiskan waktu di kemacetan selama 40 jam, atau 22 persen. Di jam sibuk, waktu pengendara yang habis di jalan ketika macet mencapai 24 persen, sedangkan di luar jam sibuk persentasenya 23 persen.

  8. Surabaya

    Kota terbesar kedua di Indonesia dan Ibu Kota Jawa Timur ini berada di posisi ke delapan kota termacet di Indonesia. Sebagai pendorong ekonomi mulai dari industri kecil dan besar, serta pembangunan properti membuat Surabaya memiliki tingkat kemacetan 16 persen. Lama waktu pengendara menghabiskan waktu di kemacetan adalah 37 jam dalam setahun.

  9. Semarang

    Sebagai Ibu Kota Jawa Tengah, kota ini sering dilanda banjir karena dataran rendahnya sempit. Banjir ini mengakibatkan mobilisasi masyarakat terganggu karena macet di sejumlah ruas jalan utama. Tingkat kemacetan di Semarang mencapai 37 jam dalam setahun. Rata-rata, lama waktu yang diperlukan pengendara saat macet yaitu 17 persen. Di jam sibuk, presentase waktu berkendara naik menjadi 21 persen dan 19 persen di luar jam sibuk.

  10. Denpasar

    Pengendara di Ibu Kota Provinsi Bali ini menghabiskan waktu di kemacetan selama 30 jam dalam setahun. Denpasar memiliki presentase kemacetan keseluruhan mencapai 15 persen.

Baca juga: Akankah Pajak Kemacetan Menguntungkan Sektor Apartemen?

Sumber: Kompas Properti

]]>
https://www.rukamen.com/blog/inilah-10-kota-paling-macet-di-indonesia/feed/ 0
Mulai Oktober 2017, Seluruh Gerbang Tol di Indonesia Non-Tunai https://www.rukamen.com/blog/mulai-oktober-2017-seluruh-gerbang-tol-di-indonesia-non-tunai/ https://www.rukamen.com/blog/mulai-oktober-2017-seluruh-gerbang-tol-di-indonesia-non-tunai/#respond Tue, 09 May 2017 11:20:49 +0000 https://www.rukamen.com/blog/?p=6035 Mulai Oktober 2017, Seluruh Gerbang Tol di Indonesia Non-Tunai

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) baru saja mengumumkan bahwa pada bulan Oktober 2017, ditargetkan akan diberlakukan sistem pembayaran non-tunai (cashless) di seluruh ruas jalan tol di Indonesia.

Diketahui bahwa saat ini sistem cashless di jalan tol baru mencapai 23 persen dari seluru ruas jalan tol. Karena itu pemerintah telah memiliki program agar semua jalan tol memiliki sistem pembayaran non tunai. Ini karena sistem cashless merupakan standar pelayanan jalan tol untuk mempercepat waktu transaksi sehingga arus lalu lintas lebih lancar.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa Kemenpupera akan terus mendorong penerapan electronic toll collection dengan empat langkah:

  1. Penyediaan alat yang sudah disiapkan sejak Februari 2017
  2. Sosialisasi kepada masyarakat yang akan dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan dari sisi perbankan disosialisasi oleh Bank Indonesia
  3. Penyediaan fasilitas pengisian ulang yang mudah dijangkau masyarakat
  4. Penyiapan multi bank multi issue (untuk satu alat pembaca bisa membaca semua kartu)

Uji coba penerapan sistem cashless akan dilakukan untuk ruas Jakarta-Cikampek-Palimanan, Jakarta-Bandung, dan Juanda-Waru setelah arus mudik Lebaran tahun ini selesai. Nantinya, kartu bisa diterbitkan oleh pihak non bank yang akan diawasi oleh Bank Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengatakan bahwa pihaknya optimis bahwa target ini akan dicapai karena Bank Indonesia sendiri akan menyiapkan standardisasi untuk perbankan dan non-bank untuk menerbitkan kartu pembayaran dengan sistem interoperasi dan interkoneksi.

Saat ini, total panjang jalan tol yang beroperasi di Indonesia sekitar 995 km yang terbagi menjadi 35 ruas dan 22 BUJT. Lalu lintas harian rata-rata kendaraan di jalan tol saat ini 4,8 juta kendaraan dengan pendapatan Rp 12 triliun setiap tahunnya. Tahun ini, ditargetkan akan ada penambahan ruas jalan tol baru sepanjang 392 km.

Baca juga: Sistem Pembayaran Jalan Tol Nasional Terintegrasi Mulai Tahap Uji Coba

Sumber: pu.go.id

]]>
https://www.rukamen.com/blog/mulai-oktober-2017-seluruh-gerbang-tol-di-indonesia-non-tunai/feed/ 0