pasar properti – Rukamen Blog https://www.rukamen.com/blog Apartemen Things in Indonesia Wed, 19 Oct 2022 14:29:50 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.7.3 http://www.rukamen.com/blog/wp-content/plugins/squirrly-seo/themes/default/css/sq_feed.css Empat Siklus Properti Yang Wajib Diketahui Investor https://www.rukamen.com/blog/empat-siklus-properti-yang-wajib-diketahui-investor/ https://www.rukamen.com/blog/empat-siklus-properti-yang-wajib-diketahui-investor/#respond Tue, 13 Jun 2017 09:46:15 +0000 https://www.rukamen.com/blog/?p=6405 Empat Siklus Properti Yang Wajib Diketahui Investor

Properti masih merupakan instrumen investasi yang dipilih masyarakat Indonesia karena prospek nya yang menjanjikan. Jika Anda tertarik untuk mencoba bisnis properti, ada beberapa hal yang harus diketahui lebih dalam, contohnya adalah kondisi dan kriteria pasar.

Berikut ini adalah empat siklus properti yang wajib diketahui seperti yang dikatakan oleh pengamat properti Panangian Simanungkalit. Menurutnya, setiap fase memiliki spesifikasi sendiri yang patut diamati untuk mengintip peluan investasi.

  1. Pasar Aktif (Active Market)
    Pada fase ini, biasanya terjadi peningkatan permintaan yang tidak disertai dengan peningkatan persediaan. Inilah yang membuat harga naik seiring dengan naiknya jumlah transaksi di pasar.Kondisi ini biasanya terjadi saat suku bunga dan tingkat inflasi berada di titik paling rendah. Meskipun harga terus naik, tingkat permintaan tetap tinggi. Fase ini disebut sebagai seller’s market, dimana pengembang dan penjual adalah raja. Karena kelebihan permintaan, bahkan rumah second bisa dijual dengan harga tinggi.
  2. Pasar Lembut (Soft Market)
    Fase ini terjadi saat transisi dari buyer’s market ke seller’s market. Dimulai ketika terjadi peningkatan permintaan, tetapi diimbangi dengan peningkatan persediaan juga. Ini yang membuat harga naik, tetapi jumlah transaksi berkurang karena banyaknya pilihan untuk calon pembeli.Fase ini biasanya disebut fase seimbang (market equilibrium) dimana umumnya terjadi setelah ekonomi meledak, tingkat inflasi mulai tinggi dan juga meningkatkan suku bunga.Dalam kondisi ini, stok rumah baru mulai berkurang dan rumah-rumah second mulai terjual. Harga rumah dan sewa mulai naik, kredit KPR dan kredit konstruksi mulai tersedia di pasar dengan bunga relatif rendah.
  3. Pasar Bebal (Dull Market)
    Di fase ini terjadi penurunan permintaan, tetapi tidak disertai penurunan persediaan. Karena itulah harga juga secara otomatis akan turun. Kondisi ini biasanya terjadi saat ekonomi mulai menuju resesi; pemerintah melakukan pengetatan moneter sementara suku bunga terus naik untuk menghindari inflasi.Fase ini terjadi ketika daya beli masyarakat menurun, padahal suplai masih tinggi. Di masa ini biasanya orang mulai menjual properti karena memerlukan dana. Karena itulah, pembeli yang akan menikmati keuntungan. Oleh karena itu fase ini disebut buyer’s market.

    Biasanya pada fase ini, konsumen berhenti mengajukan KPR dan kegiatan seluruh sektor bisnis juga menjadi lemah lesu.

  4. Pasar Lemah (Weak Market)
    Pada fase ini, terjadi penurunan permintaan, tetapi diimbangi dengan penurunan persediaan properti. Fase ini biasanya berlangsung setelah masa resesi ekonomi, dimana kondisi mulai normal dan menuju fase recovery (pemulihan).Siklus ini terjadi saat pasar dalam masa transisi dari pasar penjual ke pasar pembeli. Saat ini, terjadi keseimbangan kekuatan negosiasi antara penjual dan pembeli. Contohnya ketika pasar properti melambat akhir 2006 dan berlangsung hingga 2007.

    Saat ini, pembeli dan penjual mulai berhati-hati dalam melakukan transaksi. Pengembang pun banyak menawarkan potongan harga karena pembeli sudah kehilangan minat untuk melakukan transaksi.

Baca juga: Lima Hal Penting Sebelum Memutuskan Investasi Properti

Sumber: Kompas & Liputan6

 

 

]]>
https://www.rukamen.com/blog/empat-siklus-properti-yang-wajib-diketahui-investor/feed/ 0
Tren Yang Mempengaruhi Pasar Properti 2017 https://www.rukamen.com/blog/tren-yang-mempengaruhi-pasar-properti-2017/ https://www.rukamen.com/blog/tren-yang-mempengaruhi-pasar-properti-2017/#respond Thu, 29 Dec 2016 10:06:55 +0000 https://www.rukamen.com/blog/?p=4647 Tren Yang Mempengaruhi Pasar Properti 2017

Tahun 2016 merupakan tahun yang lambat pada pasar properti global. Meski begitu, pasar real estate di Asia Pasifik terlihat kuat karena investor banyak yang mengincar area Asia Pasifik sebagai target investasi. Menurut penelitian Sia Pacific Capital Markets Jones Lang LaSalle, di tahun 2016 terdapat banyak perputaran modal yang terjadi di Asia dengan banyaknya investor baru yang dana nya datang dari negara besar, dana pensiun, atau perusahaan asuransi Cina.

Terjadi peningkatan nilai properti signifikan dibandingan dengan tarif sewa yang menyebabkan persentase tarif sewa turun ke titik terendah di beberapa negara di Asia Pasifik. Meskipun demikian, diprediksikan pasar investasi properti komersial akan tetap stabil di tahun 2017 seiring dengan harapan positif akan pasar properti di kawasan. JLL memberikan lima tren yang akan terjadi pada pasar properti Asia Pasifik di tahun 2017 yang kami ambil dari Liputan 6 Properti

Vietnam menjadi negara ASEAN yang diincar

Kawasan Asia Tenggara diprediksi akan menjadi lokasi menarik untuk disimak di tahun 2017. Vietnam adalah negara dengan daya tarik besar karena pertumbuhan ekonomi dan transparansi pasarnya. Sektor real estate Vietnam diduga akan meningkat hingga 12 persen (year on year). Selain Vietnam investor jg akan tertarik dengan Australia karena transparansi harga dan tingginya persentase harga sewa. Yang ketiga adalah Singapura karena lokasinya yang menarik.

Aliran modal dari Cina tidak bisa ditahan

Pemerintah Cina telah mengatur investasi ke luar negeri sebesar lebih dari USD 10 triliun; jumlah yang besar karena tidak ada pembatasan jumlah aliran dana yang keluar dari dataran Cina. Sebagai lintas batas investor properti terbesar di dunia setelah menginvestasikan USD 18 miliar di properti komersial internasional tiga kuartal pertama tahun 2016, Cina masih melihat investasi luar negeri sebagai “kebijakan strategis”.

Sektor baru yang membuka kesempatan investasi baru

Investor akan terus mencari nilai investasi di bawah harga pasaran sehingga mantargetkan kota sekunder sebagai lokasi investasi baru. Selain properti, sektor yang membuka kesempatan investasi di tahun 2017 adalah logistik karena munculnya beberapa startup e-commerce baru serta pusat data yang membutuhkan komputasi awan (cloud computing) dan kapasitas data yang besar.

Tren pembelian properti besar

Di tahun 2016, beberapa pembelian sektor komersial merupakan pemecahan rekor, seperti pembelian Asia Square Tower 1 di Singapura oleh Qatar Investment Authority, Century Link Complex di Shanghai oleh China Life, dan Akuisisi International Finance Center Seoul oleh Brookfield Asset Management.

Stuart Crow, kepala dari Pasar Modal Asia Pasifik dari Jones Lang LaSalle, mengatakan bahwa ini merupakan indikasi bahwa penawaran dalam tiket besar akan terus berlanjut sampai tahun 2017. Tugas Bank sentral adalah menjaga suku bunga rendah untuk jangka panjang, karena itu modal harus terus dikeluarkan untuk investasi real estate agar bisa mendorong permintaan kerja dan kinerja sewa.

Donald Trump sebagai Presiden AS

Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS menyebabkan ketidakpastian pasar saham, volalitas mata uang, dan resiko politik karena adanya ketegangan geopolitik. Dr. Megan Walters, kepala peneliti dari JLL Asia Pasifik, mengatakan bahwa hal ini mendorong investor besar di dunia untuk meningkatkan alokasi modal ke pasar properti karena lebih aman dan memberi keuntungan balik modal yang lebih besar dibanding sektor lainnya.

Tren-Yang-Mempengaruhi-Pasar-Properti-2017-square

Sumber: Liputan6 Properti

]]>
https://www.rukamen.com/blog/tren-yang-mempengaruhi-pasar-properti-2017/feed/ 0