Tuesday , July 18 2023
Home / News / Info / Ini Alasan Gedung Hijau Lebih Mahal

Ini Alasan Gedung Hijau Lebih Mahal

Saat ini, berdasarkan data Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), bangunan gedung diperkirakan mengkonsumsi lebih dari sepertiga sumber daya yang ada di dunia, yaitu 12% dari total air bersih yang ada dan menyumbang hampir 40% dari total emisi di bumi. Sementara itu dengan konsep bangunan hijau, pemakaian listrik bisa terpangkas sekitar 40%.

Semua negara di dunia berlomba-lomba membangun gedung konsep hijau. Di Indonesia pembangunan ramah lingkungan sudah mulai banyak dibangun, dilihat dengan terbentuknya Green Building Council Indonesia (GBCI) sebagai penanggungjawab atas penilaian gedung hijau.

Tapi sayang sekali, di Indonesia Bangunan Gedung Hijau (BGH) masih cenderung sedikit karena kebanyakan pengembang dan kontraktor hanya memfokuskan pada cara menciptakan gedung yang murah dan mendapatkan nilai pembelian yang tinggi.

Ini-Alasan-Gedung-Hijau-Lebih-Mahal-square

CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, menyayangkan pemerintah Indonesia yang masih belum cukup tegas untuk mewajibkan pembangunan BGH melainkan masih sebatas mengimbau. Menurutnya, pengembang harus memiliki komitmen dan anggaran ekstra untuk membangun BGH yang biasanya 30% lebih mahal dari pembangunan gedung biasa. Walaupun lebih mahal, pengembang harus lebih jeli melihat hal ini sebagai investasi jangka panjang.

Sedangkan dari pihak pengembang, Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Eddy Hussy, mengatakan bahwa pengembang juga bingung karena konsumen sering komplain tentang harga properti yang naik terus. Padahal menurutnya, pengembang sedang berusaha mengejar produk lebih baik dengan konsen hijau.

Bangunan hijau menggunakan material yang tidak biasa dan lebih mahal, sehingga terdapat bangunan-bangunan yang meski mahal, tetapi berkualitas. Semua bahan-bahan yang dipilih adalah untuk menjaga kelanjutan kualitas lingkungan.

Saat ini, pemerintah Jakarta baru saja mengesahkan komitmen 30:30 untuk mengurangi konsumen energi, air, dan emisi karbondioksida pada bangunan di Jakarta 2030 mendatang. Komitmen ini dimulai sejak September 2016 ini. Tahukah Anda bahwa saat ini di Jakarta ada sebanyak 200 gedung dengan konsep hijau?

Sumber: Kompas Properti & Bisnis Indonesia

About Fely Tan

i paint with words

Check Also

Resesi Ekonomi

Mungkinkah Resesi Ekonomi Lebih Mematikan Daripada COVID-19 itu Sendiri?

Seberapa mematikan resesi ekonomi yang diinduksi coronavirus? Satu studi baru-baru ini menunjukkan perlambatan ekonomi yang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *