Rukamen Blog Apartemen Things in Indonesia
Related Articles
Ada rencana membeli tanah? Investasi tanah sering dianggap lebih produktif dibandingkan dengan investasi rumah karena investasi tanah tidak menuntut banyak biaya, seperti biaya renovasi, biaya keamanan, listrik dan sebagainya sebagaimana yang timbul jika Anda berinvestasi rumah.
Tahukah Anda bahwa membeli tanah bisa menggunakan fasilitas cicilan, atau kredit? Sama seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Tanah (KPT) merupakan fasilitas pembiayaan dari bank untuk Anda yang intin membeli tanah.
Syarat-syarat yang dipenuhi juga tidak jauh berbeda dengan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) atau KPR. Meskipun begitu, banyak hal yang harus diamati dan dicermati sebelum memutuskan untuk membeli tanah. Salah satunya adalah memastikan bahwa tanah tersebut bukan merupakan tanah sengketa karena bank tidak akan bertanggung jawab.
Berikut ini adalah hal-hal yang harus dipersiapkan ketika ingin membeli tanah secara kredit
Biaya yang akan timbul
Yang pertama yang harus dipersiapkan sebelum membeli tanah secara kredit adalah biaya-biaya yang akan timbul. Contohnya adalah seperti biaya down payment (DP) yang umumnya sebesar 30% dari harga tanah yang telah disepakati bersama bank pemberi kredit. Biaya lainnya adalah provisi kredit, BPHTB, pajak transaksi jual-beli tanah, serta biaya notaris yang nilainya mencapai 5% dari harga tanah tersebut.
Biaya-biaya lainnya antara lain adalah biaya rutih per tahun, seperti biaya PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) setelah Anda menjadi pemilik tanah tersebut.
Baca juga: Bingung Cara Itung PBB? Yuk Simak Disini!
Dana cadangan
Sebagai langkah persiapan, ada baiknya Anda menyiapkan dana cadangan seandainya pihak Bank menilai tanah tersebut lebih rendah dari perhitungan atau ekspektasi Anda. Kebanyakan bank tidak bersedia mengeluarkan kredit tanah yang tidak ada bangunan di atasnya.
2. Dana cadangan
Sebaiknya, Anda juga menyiapkan dana cadangan sebagai langkah persiapan seandainya pihak Bank menilai tanah itu lebih rendah dari ekspektasi. Karena sejatinya, tak semua bank bersedia mengucurkan kredit tanah tanpa ada bangunan di atasnya.
